Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau biasa dikenal sebagai Jokowi, meminta masyarakat untuk kembali memakai masker baik di dalam maupun di luar ruangan setelah sebelumnya diizinkan untuk tidak memakai masker di luar ruangan. Ia juga mengatakan bahwa hingga saat ini, penyebaran Covid-19 di Indonesia belum lah hilang.
Jokowi menjekasjan hal tersebut kepada para wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Minggu (10/7/22) lalu. Selain mengingatkan kembali untuk memakai masker, ia juga memerintahkan pemerintah daerah serta TNI-Polri untuk terus melakukan tingkatan capaian vaksinasi ketiga, atau vaksinasi booster, khususnya di daerah yang tingkat interaksi masyarakatnya tinggi.
Sementara itu, Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali melaporkan masih adanya penambahan kasus positif, sebuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona di Indonesia ini. Data per hari minggu bertambah menjadi 2.575 orang dengan positif Covid-19.
Total akumulatif hingga saat ini terdapat 6.111.305 orang di Indonesia terkonfirmasi terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19.
Sementara itu untuk kasus sembuh, terdapat penambahan 1.890 orang pada hari ini. Maka, higga saat ini, total akumulatif di Indonesia ada 5.933.979 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.
Ada pun kasus meninggal dunia pada hari ini yang bertambah 6 orang, sehingga total akumulatifnya sebanyak 156.791 orang di Indonesia meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.
Baru beberapa bulan sejak Presiden Jokowi mengizinkan melepaskan masker di luar ruangan, kini beliau meralat kembali pernyataannya tersebut. Sebelumnya, Jokowi melonggarkan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan pada Mei 2022 lalu karena mempertimbangkan sejumlah aspek.
Jokowi mengemukakan bahwa keputusan tersebut diambil sejalan dengan penanganan pandemic Covid-19 di Indonesia yang semakin terkendali dalam beberapa waktu terakhir. Ia pun menambahkan, masyarakat yang masuk kategori rentan, lanjut usia, dan memiliki komorbid disarankan untuk tetap menggunakan masker, dan wajib.
Di balik itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikit mengatakan bahwa kasus varian Omicron BA 4 dan BA 5 sudah mulai mendominasi Indonesia. Maka, ia menuturkan bahwa masyarakat harus tetap waspada hingga puncak varian baru ini mencapai titiknya di 30 sampai 40 hari sejak kasus pertama ditemukan, yaitu sekitar satu bulan dari sekarang.